Nama : An Mutiah Fransiska Rona
Nim:
2009112184
Kelas: VI.C
Tema : Kotak
Amal
Tanggal 19 May 2012 : Tugas Membuat karangan sesuai dengan teman di dalam koran
KESIALAN
MEMBAWA BERKAH
Malam ini jadwal ku
untuk bertugas jaga kotak amal masjid tapi sebelumnya kenalkan dulu nama ku
Rehan, pasti kalian bertanya-tanya kok kotak masjid pakek acara dijaga segala,
emang tu kotak bisa jalan !
Hhheee….
“ Alasanya, karena dana untuk pembagun
masjid Al-Karim tidak cukup maka dari itu warga sepakat untuk membuat kotak
akmal, demi mengumpulkan dana untuk pembagunan masjid. Dan malam ini giliran ku
bertugas untuk jagain kotak masjid demi membagun masjid Al-karim yang bernuansa
baru.
Mata ku terasa sudah berat sampai
kelopak mata hingga mata ingin terpejam, namun ku lawat hembusan angin yang
membuai ku, sehingga ku dapat terlelap tidur, ku minum air kopi
bercangkir-cangkir dan gorengan berpuluh-puluh. Namun tetap saja tak bisa
menahan mata ku untuk tidur, hingga akhirnya aku pun tertidur pulas dengan
memeluk kotak amal di dalam dekapan ku dan memasukan kotak amal itu ke dalam kain ku. Hal hasil usaha ku
pun berhasil aku bisa tidur pulas malam itu dan kotak amal pun bisa ku jaga
dengan baik melalui dekapan badan ku, tapi saat pak ustad mau pergi ke masjid
untuk sholat subuh, dia melihat ku tertidur dan menghampiri ku,
Rehan….
Mana kotak masjid kita, dengan wajah kaget bercampur selengean aku pun berkata
ini pak ustad dalam dekapan ku……. Astafirullah Rehan bagaimana orang-orang mau
memberi sedikit rezekinya untuk pembagunan masjid kita, kalau kotak masjid itu
sendiri kamu peluk dan kamu masukan ke dalam kain mu.
Maaf….
Pak ustad saya malam tadi ngatuk sekali…. Dari pada kotak masjid ini hilang
mendingan saya peluk dan saya masukan saja ke dalam kain, Hhhee…
YachHhh sudah…. Cepat cuci muka mu
dan bersihkan badan mu, kita mau sholat subuh. Siap laksanakan pak ustad…. Pak
usatad hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah pola ku.
Malam kedua giliran Atang yang jaga
kotak masjid, awalnya aku yang menemaninya tapi karena sudah larut malam mata
sudah mulai ngatuk, Aku pun pulang ke rumah… Di perjalan pulang aku tersadar
bawah hanpone ku tertinggal di pos kamling. Aku pun memutar balik langkah ku
dan berlari kencang kearah pos kamling untuk mengambil hanpone ku yang
ketinggalan tadi, sesampai di sana ku lihat Atang tertidur pulas dan ku lihat
kearah kotak amal tapi kotak amal itu sudah tidak ada lagi tapi aku tidak
terkejut karena ku pikir Atang mengikuti cara ku untuk memeluk kotak amal itu
di dalam dekapannya dan memasukannya kedalam kainnya. Aku pun pulang tanpa
membangunkan Atang yang lagi tertidur pulas.
Ke esokan paginya kampung ku gempar
dengan kabar berita bahwa kota amal untuk pembagunan masjid Al-Karim sudah
hilang di ambil orang. Aku pun belari menuju tempat kejadian dan ku lihat wajah
Atang sudah pucat pasi menahan rasa bersalah serta caci-maki para warga. Hingga
pak John pun datang, tunggu warga-warga Atang tidak bersalah sewaktu Atang
tidur pulas, ku lihat Rehan datang untuk mengambil sesuatu, sepertinya kotak
amal masjid kita. Dengan wajah yang terkejut sambil mgusap dada aku pun melihat
kearah pak John serentak warga mencaci-maki ku dengan kata-kata yang tidak enak
untuk didengar. Tunggu warga…. Pak John
apa buktinya bila aku mengambil kotak amal itu, aku memang kembali lagi ke pos
kamling tapi tidak dengan tujan ingin mengambil kotak amal masjid itu, aku
kembali karena ingin mengambil hanpone ku yang ketinggalan di pos kamling jadi
jaga menuduh orang tanpa bukti. Sudah Rehan,,,,, mana ada maling mau ngaku,
jujur saja pada kami, bahwa kau memang mengambil kotak masjid itu karena untuk
biaya rumah sakit bapak mu. Iya kan Rehan…..
Dengan emosi yang terbedung lagi,
aku pun melakukan perlawanan dengan kata-kata pak John yang sangat memojokan
aku dan keluarga ku ini. Heyy…. Pak John…. Aku dan keluarga ku memang miskin
tapi takt erlintas di pikiran kami untuk
mengambil barang orang yang bukan milik kami. Apa lagi kotak amal untuk
kemasalatan bersama, sungguh tidak mungkin. Aku tahu dari dulu kau memang membenci
keluarga kami tapi jagan begitu caranya, menuduh orang yang bukan-bukan tanpa
sebuah bukti yang nyata.
Di balik pertengkaran hebat ku
dengan Pak John pak ustad pun datang bersama
pak RT dan Pak Ardi. Ada apa ini ribut-ribut. Ini pak ustad kotak amal
masjid kita hilang saat Atang yang lagi jaga dan pak John melihat Rehan yang
mengambilnya. Pak John… atas alibi apa kau menuduh Rehan yang mengambilnya,
karena aku melihat Rehan kembali ke pos kamling saat Atang tidur dan mengambil
sesuatu pak ustad. Apa kau melihat sesuatu yang di ambil Rehan itu, sepertinya
kotak amal pak ustad. Pak john kalau masih sepertinya dan masih ada
keragu-raguan jagan langsung memponis orang yang bukan-bukan. Iya benar sekali
pak ustad… teriak Rehan… aku kembali ke pos kamling saat Atang tertidur karena
ingin mengambil hanpone ku yang ketinggalan di sana pak ustad.
Sudah- sudah jagan ribut terus… Pak
Ardi pun memulai pembicaraannya. Saya rasa Rehan tak bersalah karena tak ada
bukti nyata yang memberatkannya dan saya juga tahu bagaimana keperibadi anak
ini yang sesungguhnya karena sewaktu dompet saya terjatuh dan di temukan oleh
Rehan, dia langsung mengembalikannya tanpa sepeser pun ada yang hilang di dompet saya. Padahal
kalau Rehan ingin mengambil dompet saya untuk biaya rumah sakit bapaknya, bisa saja karena banyak uang tunai di
dalamnya berserta Atm di sana, tapi Rehan malah mengambilkan dompet itu kepada
saya, sewaktu saya memberinay uang di menolaknya. Lalu saya mengantarkan Rehan
pulang, diperjalan menuju ke rumahnya Rehan bercerita bahwa di kampungnya
sedang ada pembangunan masjid yang memerlukan dana agar pembagunan masjid itu
bisa di lanjutkan lagi.
Maka dari itu saya datang kesini
ingin membiayai pembangunan masjid Al-Karim di kampung ini dan tuduhan terhadap
Rehan mohon jagan dibesar-besarkan lagi karena kasihan dengan Rehan dan
kelurganya, untuk Rehan karena kamu telah menolong saya dan melakukan
kejujuran, saya akan membiayai biaya berobat bapak kamu selama dia sakit.
Terimah kasih pak Ardi atas ketulusan dan kemuliaan hatinya. Mungkin ini yang
dinamakan kesialan membawa berkah. Hhheeee……