Selasa, 24 April 2012

Nama : IRMA DHANIATI Nim : 2009 112 109


Nama : IRMA DHANIATI

Nim : 2009 112 109

 

CINTA, LUKA, DAN HARAPAN


Dora anak ke tiga bersaudara. Dia anak yang cantik, pintar dan baik diantara teman-teman sekelasnya dan diantara kakak-kakaknya. Dora anak perempuan pertama yang berada di rumahnya karena kakaknya adalah laki-laki semua. Kakak yang pertama namanya Aldi dan kakak yang kedua bernama Aldo. Dora pun sangat dimanja oleh kedua orang tuanya. Akan tetapi setiap barang yang dibelikan oleh ayah dan ibunya selallu rusak, apapun yang dipinta sama Dora selalu dibelikan sama kedua orang tuanya.
Dora anak yang sangat tomboy. Ia pun sangat menyenangi pelajaran olahraga dan semua temannya rata-rata laki-laki dan jika pun ada perempuan itu hanya sedikit dan bisa dihitung dengan tangan mungkin karena saudaranya laki-laki semua. Pelajaran olahraga yang ia senangi adalah basket. Dan dari sanalah ia menemukan tambatan hati. Dan orang itu bernama Bayu.
Awal ketemu dengan Bayu, ada saat akan diadakan sparing bola basket antar sekolah yang berada di Palembang. Karena mereka sering bertemu dalam even-even setiap diadakan lomba basket. Bayu tidak mengetahui bahwa Dora anak tim basket juga. Bayu memberanikan diri untuk lebih mengenal Dora lebih dekat. Dialah laki-laki pertama yang berani meluluhkan hati Dora dari sekian banyak laki-laki yang sedang dekat dengan Dora.
Selama Bayu dan Dora berhubungan baru kali ini Bayu datang ke rumahnya padahal mereka telah lama berhubungan. Saat itu hati Dora sangat deg-degkan dan bercampur baur sebab ada hal yang penting yang ingin disampaikan oleh Bayu untuk Dora. Sambil berbaring di kamar Dora menunggu dengan perasaan yang tak sabar. Tak lama Dora mendengar ada suara yang memanggil dari luar.
“Dora... Dora...” suara itu seperti suara mama, aku bertanya-tanya dalam hati.
“ya ma... ada apa?” jawabku.
“itu ada teman kamu yang nyariin kamu” jawab mama.
“siapa ma?” tanyaku lagi. “katanya dia Bayu. Tuh dia nungguin kamu di luar”.
“ya ma” segera Dora beranjak dari kamar untuk menemui Bayu.
“Hai Bay, apa kabar? Ayo silahkan masuk dulu” sapaku
“tidak usah soalnya aku buru-buru juga, aku Cuma ingin mengatakan sesuatu sama kamu”. Ucap Bayu.
“sesuatu? Kok kayaknya aneh gini? Emang segitu pentingnya sampe kamu begitu tegangnya” kataku dengan panjang lebar.
“Dora sebelumnya aku minta maaf sama kamu kalau selama ini aku ounya salah atau selama ini aku sedah buat kamu tidak nyaman dengan sikapku yang buat kamu bingung dan sebenarnya aku sayang sama kamu dan tidak mau kehilangan kamu. Kamu adalah orang yang paling berarti dalam hidupku” jelas Bayu.
“Bay, kamu ini ngoming apa? Kok jadi tambah ngawur gini?” kataku.
“Maaf Dora kayaknya aku tidak bisa lagi untuk jalani hubungan ini, aku tidak mau buat kamu kecewa karena aku nggak pantas buat kamu dan tidak bisa untuk membagahiakan kamu, dan aku harap kamu tidak membenciku. Aku harap kamu mengerti dengan semuanya”.
“Apa Bay? Apa aku tidak salah dengar?.
“Ya, aku ingin kita putus”.
Hatiku bagai disambar petir dan aku tidak bisa bicara lagi, hingga aku terduduk lesu dan rasanya hampir pingsan..
“Putus? Bay, aku pikir kita tidak punya masalah tapi kenapa kamu bicara seperti itu? Apa salah aku?” kataku.
“Dora justru aku yanng seharusnya minta maaf sama kamu, aku tidak bisa jelasin sama kamu sekarang. Tapi aku yakin suatu saat kamu akan mengerti. Maafin aku, Dora”.
Selang beberapa hari setelah kepergian bayu. Dora sangat bingung mau cerita sama siapa lagi tentang masalah yang sedang ia hadapi. Dora mulai bergaul dengan narkoba dan minuman keras. Papa dan Mamanya juga tidak tahu bahwa anak kesayangannya itu sudah mengenal barang haram itu. Hal itu dikarenakan mereka sibuk dengan urusan masing-masing hingga mereka selalu bertengkar mengenai hal-hal yang sepatutnya tak perlu dipermasalahkan. Dan perceraian pun tak terelakkan lagi.
Melihat kedua orang tuanya pisah dan hubungan asmaranya dengan Bayu putus dengan alasan yang tak jelas Dora semakin menggilai duania hitam hingga akhirnya dia tak bisa keluar dari dunia itu. Dan akhirnya ada seorang laki-laki yang bernama Idris yang bisa menyelamatkan Dora dari dunia ittu.
Idris adalah sahabat dekat Bayu kekasihnya Dora yang telah memutuskan hubungan tanpa alasan. Idris selalu mencari Dora karena ia telah diamanatkan oleh Bayu agar ia bisa menjaga Dora kekasih sahabatnya itu. Idris pun akhirnya menemukan Dora dalam keadaan yang tidak ia bayangkan sebelumnya. Dora yang sering ia dengar dari sahabatnya itu adalah sosok seorang wanita yang tegar, cantik, dan periang.
Idris pun memperkenalkan dirinya bahwa ia adalah sahabatnya Bayu. Disana Idris mencertitakan mengapa Bayu meminta perpisahan. Bayu saat itu sedang mengidap penyakit yang tidak bisa disembuhkan lagi. Ia mengidap penyakit Kanker Otak stadium empat. Disaat Bayu datang kerumah Dora, Bayu sedang menahan sakit dan saat itu ia sudah tidak tahan lagi menahan sakit itu. Setelah beberapa hari ia datang kerumah Dora, ajal pun menjemput Bayu. Dora sangat tidak percaya akan cerita yang telah ia dengar. Mendengar cerita itu Dora berjanji tidak akan mengenal barang haram itu. Tetapi Dora saat itu belum bisa meninggalkan barang-barang haram itu. Idris pun mengetahuinya. Karena Idris terlalu sabar menghadapinya yang selama ini selalu berbohong dan akhirnya Dora meninggalkan barang haram tersebut dan tidak akan mengenal barang haram itu lagi.


BIMBANG

Mengapa harus aku
Yang merasakan hal itu
Kenapa tidak orang lain
Salah hamba apa Tuhan
Ya hamba tahu
Mengapa Tuhan memberikan cobaan ini keada saya



KEPANASAN
Terik matahari menyinari bumi
Membuat kerongkongan ku terasa kaku
Aku ingin berlari
Mencari rindanganya teduhan pohon syahdu
Aku ingin sekali
Mencari kesejukan yang belum aku dapatkan
Disiang hari ini
Oh Tuhan bantu aku
Dari sengatan mataharimu



KEBISUAN
Di kala cinta terbisu oleh saksi
Terangkat sumpah kata menjanji jadi
Sehidup semati mengikat di batin
Meski tubuh ini terhancur menghancur
Melebur satu menjadi abu
Namun cinta takkan terlakang, tersekat oleh batas ruang dan waktu
            Meski kilat membakar raga ku
Menyambar jiwa ku
Menghancurkan serta mengutuk
Gerak dan langkah ku
Namun cinta akan tetap bersemi abadi
Di dalam jiwa dan ragaku

Jumat, 13 April 2012

Menulis Karya Sastra (marisha_yunita@yahoo.co.id) Nama : MARISA YUNITA Semester : Vl.C Nim : 2009 112 255 Mata Kuliah : Menulis Karya Sastra

marisha_yunita@yahoo.co.id
Nama              : MARISA YUNITA 
Semester         : Vl.C 
Nim                 : 2009 112 255
Mata Kuliah  : Menulis Karya Sastra


Menulis Karya Sastra (Rian Junita)

Nama : Rian Junita
NIM : 2009112084
Kelas VI.C
Semester : VI 
 

Cacat Abadi

Hening………
Sunyi……….
Suasana yang selalu akrab denganku
Tak ada wadah tuk menuangkan perasaan ini

Hitam….
Kelam….
Hanya warna itu yang aku tau
Hanya pendaran warna itu yang terlihat divisualku
Tak pernah kukenali cerah, terang dan warna lainnya

Oh Dunia……….
Oh Terang……..
Tuhan kapankah aku bisa melihatnya
Kapankah mata ini bisa menjamahnya
Aku menunggu ya Tuhan….
Walaupun hal itu hanya kurasakan di surga nanti



Sepeda Motor


Walaupun jarak itu masih tak dekat
Tapi seingatku kau masih setia berjalan dan masih di sampingku
Bahkan masih setia memberiku kata dan senyum tanpa keluh

Harusnya kamu tak terjamah matahari
Seandainya kamu lebih teliti lagi untuk memilih seorang laki-laki
Harusnya langkah seribumu itu tak perlu
Seandainya kamu lebih tahu diri dan tahu artis seorang aku
Tapi kamu telah berkata
Bahwa kau memutuskan hadir dalam kekuranganku
Tanpa mau kau pedulikan keluh egomu itu
Bahkan kau sisihkan rasa malu
Demi seorang aku

Tapi cukup sampai disini kebersamaan kita sepeda motorku
Karena engkau sudah menjadi milik orang lain.


Wanita Pembawa Cahaya


Saat itu wanita pribumi tiada berdaya
Bila dibandingkan para none-none Belanda
Mereka dikekang
Mereka diselimuti kebodohan
Mereka tidak diperbolehkan bersuara
Mereka hanyalah boneka
Yang hanya mampu berteriak di dalam hati

Kala itu ada secercah cahaya
menerobos di antara kegelapan
Menerangi seluruh Indonesia Raya
Dialah Kartini….
Pembawa cahaya ilmu
Mengoyak tabir kebodohan
Mengangkat derajat Wanita
Dialah Kartini….
Pemotong tali kekang
Menuntun kepada kebebasan
Pembuat garis kesejajaran
 
Wahai Kartini-kartini muda….
Jagalah semangat ini
Sambunglah cita-cita putri terbaik negeri
Jangan biarkan kebodohan mengikatmu kembali
Jangan biarkan garis kesejajaranmu diputuskan lagi
Berjuanglah….berjuanglah….
Jangan hanya berdiam diri


Warung kopi jodoh
Matahari cerah mengawali pagi di palembang hari itu, seorang remaja mengenakan celana gunung, kaos putih dan sepatu yang kebanyakan dipakai oleh remaja – remaja lainnya “ALL STAR”, walaupun sepatu itu sudah sedikit koyak tapi dia masih tetap pede memakainya. Junaidi namanya, mahasiswa sebuah universitas swasta di kota ini.
Dengan langkah gontai, mungkin masih agak mengantuk maklum tadi malam adalah malam minggu, junaidi berjalan menuju mobilnya. Pagi ini dia ada janji menjemput sahabat lamanya di Terminal Karya Baru Palembang. Sekali – sekali dia mengucek matanya menghilangkan rasa kantuk. Sambil mendengarkan lagu – lagu dari MP3 Modulator yang terpasang di mobilnya dia pun berangkat menuju terminal Karya Baru.
Singkat cerita, tibalah si Junaidi di tempat yang telah dijanjikan, selang tak lama kemudian hapenya berbunyi tanda ada message masuk. Terlihat tulisan “Jun, mobil yang ku naek’I ni lagi rusak mungkin agak lamo,” (Jun, Mobil yang saya tumpangi ini sedang mogok, mungkin datangnya agak lama,red). untuk menghilangkan rasa ngantuknya junaidi berniat minum kopi, di arahkannya pandangan ke semua arah untuk mencari warung kopi. Matanya terhenti pada sosok manis yang sedang duduk sambil menelepon di samping sebuah warung kopi, Kebetulan katanya dalam hati, dengan sedikit tebar pesona Junaidi yang udah lama jomblo itu mengarahkan kaki ke warung kopi tersebut.
“Mang, kopi susunya satu,” katanya kepada pemilik warkop.
“Ok mas, tunggu sebentar ya!!,” jawab si pemilik warung.
“Ya mang. Ee mang ngmong – ngomong siapa tu mang?? Junaidi bertanya kepada pemilik warung sambil matanya tak henti – hentinya melihat gadis manis disampingnya.
“Gak tau mas. Katanya mau pulang kampung, lagi libur kuliah,” jawab si pemilik warung kepada Junaidi.
“Oooh,” gumam Junaidi.
Mata Junaidi terus memperhatikan gadis manis yang tidak memperdulikan kehadirannya tersebut, ada peperangan dalam hatinya antara rasa suka dan rasa malu. Dengan masih malu – malu Junaidi menggeser kursinya mendekat kearah gadis tersebut.
“Hay, Mau kemana dik,” sapa Junaidi mengawal pembicaraan.
“Mau mudik,” jawab si Gadis cuek.
“Oooh, mudik kemana,”
“Sekayu,” jawab si gadis tetap cuek sambil menyebutkan salah satu daerah di daerah Sumatera Selatan.
Junaidi menganggukkan kepala tanda dia mengetahui daerah tersebut.
Junaidi mulai galau , si gadis cuek terhadapnya. Lagian stok pertanyaan seakan sudah habis karena sikap si gadis. Diseruputnya kopi susu di tangannya, seraya berbalik kearah warung untuk mengembalikan cangkir dan membayar kopi yang dibelinya.
Ketika berbalik dan ingin kembali mendekati si gadis, dia terperanjat karena si gadis tak ada lagi di tempat duduknya semula, dicarinya di sekeliling terminal tetapi yang dia cari tetap tidak ditemukannya. Dengan lesu Junaidi kembali ke warung kopi semula sambil melamunkan si gadis yang ingin sekali dikenalnya lebih dekat tersebut. Junaidi merasa jatuh cinta, perasaan yang telah lama tidak dirasakannya. Lamunannya terhenti ketika ada tangan menyentuh pundaknya, Junaidi terperanjat sambil menoleh, ternyata si pemilik warung kopi.
“Lagi mikirin gadis yang tadi ya mas??” tanya pemilik warung kepada Junaidi.
“Ya mang, saya tidak sempat menanyakan alamatnya apalagi nomor hapenya,” jawab junaidi lesu.
“Kenapa, memangnya mas suka ya sama gadis itu,”pemilik warung kembali bertanya.
“Ya mang, saya sangat menyukainya, saya merasa sudah mengenalnya lama sekali dan saya merasa pernah sangat dekat sekali dengan dia,” Jawab junaidi.
“Coba telepon saja,” ujar si pemilik warkop
“Aduh mang kan udah saya bilang alamatnya saja saya gak sempat tanyakan,” jawab Junaidi
“Saya punya nomornya mas, kebetulan dia tadi beli pulsa pada saya, kalau memang mas merasa sangat kenal dengan gadis tersebut saya bersedia memberi tahu nomor hape gadis itu,”tegas si pemilik warkop.
“Mana mang?,” tanya junaidi sambil memperlihatkan wajah cerianya.
“Ini, tapi dengan syarat kalau nanti mas bisa pacaran sama gadis tersebut, jangan sekali – sekali mas permainkan” kata pemilik warung kopi sambil memberikan secarik kertas berisi angka – angka.
“Ya mang saya akan jadikan dia istri, Terima kasih ya mang,” kata junaidi sambil tertawa dan bergegas kembali ke mobilnya.
Setelah beberapa hari kemudian, Junaidi mencoba menghubungi si Gadis. Di tekannya tombol dihapenya sambil melihat secarik kertas yang pernah diberikan oleh pemilik warung kopi waktu itu. Setelah mendengarkan nada sambung terdengar suara gadis yang menggelayuti pikirannya beberapa waktu lalu.
Ternyata dia memang mengenal si gadis yang merupakan temannya waktu kecil. gadis yang kemarin cuek kepadanya kini sudah berubah 180 derajat. Kini gadis tersebut bisa diajaknya bertemu kapanpun juga, bahkan sekarang si Gadis telah menjadi pacar Junaidi yang telah lama menjomblo.

Kamis, 12 April 2012

Menulis Karya Sastra (Kiki Ardianti)





Nama : Kiki Ardianti
Nim    : 2009112118
Kelas :  VI.C

Kejahilan Penuh Keceriaan



Di malam yang terasa begitu indah

Bintang-bintang seakan tersenyum

Melihat keceriaan kami

Ada canda dan tawa yang selalu menyelimuti wajah kami

Penuh dengan kejahilan-kejHILn

Yang menambah cerianya malam indah itu
Sahabatku,,
,
Bahagia rasanya melihat tawamu malam ini

Tawa yang seakan melepaskan segala gundamu

Terbawa oleh angin yang begitu

Menyejukkan suasana diantara gurau kami
Sahabatku,,,

Inilah kado yang terindah dari kami




Sunyi



Hening

Terasa sesak mencengkap jiwa

Seakan berdiri di atas duri

dan terbaring beralas pecahan kaca

tak ada gairah,, tak ada cerita

Diam dan terus terdiam

Sunyi,,

kata yang singkat penuh kebisuan
kemana ???

apakah harus ke Utara atau ke SeLatan

agar sunyi ku hilang

Hilang dan berganti dengan keceriaan


 
Wanita Tegar



Dia selalu tegar di setiap deritanya

Selalu tersenyum di saat lukanya

Tak ada keluh kesah

Tak ada pula tangis di saat susahnya

Bangkit dan terus bangkit

Itu yang ia lakukan di saat jatuh

Memberikan semangat kehidupan di saat dunia terasa gelap

Wanita tegar

Yang tak mau tertindas oleh kekejaman dunia

Yang selalu berdiri dimana kebenaran itu ada



CERIAMU


 Bagaimana ini ??? aku benar-benar takut . Bagaimana kalau terjadi sesuatu yang buruk dengannya atau dia tak bisa tertolong lagi . Tuhan aku mohon tolong selamatkan dia , aku benar-benar takut Tuhan.
Agar lebih jelas, biarlah aku ceritakan dari awal.
Namaku Shinta, aku berasal dari keluarga yang berkecukupan dan aku masih duduk d kelas 2 SMA.
Aku anak tunggal maka dari itu aku sering merasa kesepian, tapi semuanya terasa ceria karna aku mempunyai 2 sahabat yang super gokil, Lia dan Yuri .
Di sekolah kami sering melakukan hal-hal yang gila, seperti mengerjai guru baru, bolos sekolah demi ingin menonton bioskop dan masih banyak lagi.
O iya,, aku hampir lupa,, aku juga mempunyai tetangga yang sangat baik dan mereka mempunyai anak cowok yang super ganteng, Yudi Anggara itu namanya.
Dia kakak kelas ku di SMA, dia selalu baik denganku dan dia juga selalu menjagaku.
Hhheeemb,,, it’s perfect. Benar-benar tipe cowok yang ideal.
“ Shintaaaa,,,,, Shinta,,, cepat sedikit, entar kakak tinggal ya !!”
“ Iya,,, tunggu bentar kak “
Kak Yudi selalu mengajakku pergi bareng kesekolah, katanya dia nggak  mau kalau nanti terjadi apa-apa denganku dijalan. Kami sangat dekat dan kak Yudi sangat perhatian denganku.
Andai dia belum punya pacar, aku ingin sekali menjadi cewek yang sangat beruntung itu .
Andira itu nama pacarnya kak Yudi, dia juga satu sekolah denganku dan satu kelas dengan kak Yudi. Cewek manis yang mempunyai kulit putih, rambut indah dan lesung pipi yang begitu manis. Kalau aku jadi cowok mungkin aku juga menyukainya.
Aku selalu merasa iri dengan Andira, “kenapa harus dia ???”
Disekolah aku selalu lewat dikelasnya kak Yudi , semua itu karna aku hanya ingin tau apa yang sedang ia lakukan dan melihat senyumnya yang manis. Lia dan Yuri sampai bosan melihat tingkahku yang terkadang menggelikan.
“ Ayolah Shin,, kenapa kau tidak bilang saja kalau kau menyukai kak Yudi lebih dari sekedar seorang kakak, seru Lia .”
“ Iya niich,, emang kamu nggak capek apa nyimpen perasaan , lama-lama bisa busuk tuuh hatimu ,,, hahaha,,,, balas Yuri .”
Aku hanya bisa tersenyum apabila kedua sahabatku itu mulai menggodaku, mereka sudah lama tau kalau aku mempunyai perasaan yang special dengan kak Yudi. Tapi aku sadar kalau kak Yudi sudah mempunya pacar yang baik dan cantik setidaknya lebih dariku , kak Yudi pun sudah menganggapku seperti adiknya sendiri, karna kak Yudi juga sama denganku, sama-sama anak tunggal.
Suatu malam aku mengajak kak Yudi makan di luar, karna aku paling benci makan sendiri. Kedua orang tuaku sedang pergi keluar kota, biyasa mengurus bisnis mereka.
Pertama kak Yudi menolak ajakanku karna dia sudah mempunyai janji, tapi melihat mukaku yang sedih akhirnya kak Yudi mau juga ku ajak makan diluar.
setelah makan di kafe yang biyasa menjadi tongkrongan anak-anak remaja, kak Yudi pun mengajakku pulang karna hari sudah semakin larut. Aku selalu senang apabila dibonceng kak Yuda memakai motornya, karna pada saat itu aku merasa nyaman banget dideket kak Yuda.
Tiba-tiba HP kak Yudi berbunyi, diapun mengabil Hp yang berada dikantong jeanznya. Kak Yudi tidak terlalu memperhatikan jalan dan ternyata ado sebuah mobil yang melaju kencang, kak Yudipun tidak bisa mengelak Lagi. Dan akhirnya ??????
“Bbrrraaaakkkkkkk,,, .”
 Setelah 3 jam , aku terbangun. Aku melihat sudah ada kedua orang tuaku menatapku dengan cemas.
“ Maa,,, pa,,,, aku dimana ???.”
“ Kamu ada d RS sayang , seru mama .”
“ Kak Yudi,, Kak Yudi dimana ma ??? ”
“ Kak yudi ada di ruang sebelah sayang, dia belum sadar setelah operasi .”
“Apa operasi ???,,,, bagaimana keadaannya ma ??”,, Aku mau melihat kak Yudi ,, aku ingin melihat keadaannya ma.”
“ Iya sayang tenang dulu,,, ayo mama antar .”
Aku yang sedang memakai kursi roda karena tubuhku masih lemas diantar oleh kedua orang tuaku  masuk kekamar kak Yudi, disana sudah ada kedua orang tuanya kak Yudi .
setelah 1 jam kemudian kak Yudi pun sadar, aku merasa sedikit lega begitu pula semua orang yang ada di dalam ruangan itu. Tapi masih ada kenyataan yang begitu mengejutkan kami, setelah kak Yudi membuka matanya, tiba-tiba !!!
“ Kenapa geLap ????”,, kenapa aku tidak bisa melihat apa-apa ???,, teriak kak Yudi dengan suara yang serak dan gementar.
“ Apa ???,, coba lihat mama Yud,, teriak mamanya kak Yudi. “
“Gelap ma ,,, kenapa dengan mataku ???,, “
“ Dokter,,, dokter,,, teriak papa kak Yudi yang sangat kelihatan panik .”
Kamipun di suruh keluar dari ruangan kak Yudi, karna dokter ingin memeriksa kak Yudi. Suasana sangat tegang, kedua orang tua kak Yudi tak henti menangis. Aku hanya bisa terdiam tak kuat melihat keadaan kak Yudi. Rasa takut, rasa bersalah menyatu dibenakku. Andai aku tidak memaksa kak Yudi menemaniku makan malam mungkin semua ini tidak akan terjadi.  Terlebih lagi saat ku tau kalau kak Yudi rela membatalkan janjinya dengan Andira demi untuk menemaniku, entah seberapa besar rasa bersalahku dan rasa takut ku.
Aku benar-benar tidak ingin terjadi apa-apa dengan kak Yudi, rasanya biarkan aku saja yang menggantikan kak Yudi di sana.
akhirnya dokterpun keluar dan memberikan berita yang sangat mengejutkan.
“ Dokter bagaimana keadaan anak kami ???”
“ Maaf pak,, buk,, kecelakaan yang dialami Yudi mengakibatkan dia harus kehilangan penglihatannya, karena ada benturan yang cukup keras mengenai saraf matanya .”
“ Apa ????” ,, tolong sembuhkan mata anakku dok ,,”
“ Maaf pak,, buk,, Yudi bisa melihat apabila dia dapat donor kornea mata, maka dari itu lebih baik kita berdoa semoga saja yudi mendapatkan mukjizat dari Tuhan.
 Sudah hampir 3 bulan kak Yudi selalu mengurung diri, dia tak mau sekolah, tak ingin bertemu teman-temannya. Hanya Andira yang bisa memberikan semangat, karna kak Yudi sangat mencintai  Andira. Tapi sayang kedua orang tua Andira mulai tidak menyukai hubungan mereka karena keadaan kak Yudi yang Buta.
Aku benar-benar terpukul melihat keadaan kak Yudi, andai aku bisa menggantikannya biarkan aku saja yang buta. Di sekolah tidak ada lagi yang membuatku semangat, kedua sahabatku Lia dan Yuri selalu memberikan semangat tapi semuanya terasa sia-sia karena penyemangatku kini telah hilang cerianya dan semua itu gara-gara aku.
“ Tuhan,,, bila aku boLeh meminta biarkan aku yang menjadi matanya,, selalu kata-kata itu yang selau terselip di doaku.”
Aku yang biaysa pergi sekolah bersama kak Yudi, kini harus pergi sendiri. Aku tak berani tuk bertemu kak Yudi karena setiap melihat keadaannya aku selalu merasa bersalah.
Yang bisa ku lakukan hanya menulis Puisi untuk kak Yudi tapi entah kapan surat itu bisa ku sampaikan kepadanya. Seperti puisi yang ku tuLis ini

CeriaMu

Dalam hening aku selalu melihat ceriamu
ceria yang tiba-tiba hancur karnaku
keindahan yang tiba-tiba berubah menjadi kegelapan
andai aku bisa menjadi penerang di setiap langkahmu
aku rela menukarkannya dengan semua kebahagiaanku
Tuhan,,,
aku menyayanginya
izinkan aku tuk menggantikannya melewati kegelapan dunia
izinkan aku tuk melukiskan namaku di hatinya
walau hanya sekilas saja


Waktu pulang sekolah telah tiba ,aku berjalan sendiri dengan langkah yang seakan enggan tuk melangkah. Aku bejalan dengan pikiran yang selalu saja menuju ke kak Yudi, aku selalu ingin tau bagaimana keadaannya .
Pada saat menyebrang jalan aku tidak melihat ada mobil yang tepat melintas dihadapanku.
Dan  akupun terpental jauh dari jalan. Semua orang yang ada disana langsung membawaku ke RS terdekat.
Kondisiku sangat kritis sampai-sampai aku mengalami koma selama seminggu, tapi tuhan sepertinya lebih menyayangiku. Tuhan ingin aku bersamanya, aku memberikan kornea mataku untuk kak Yudi.
Dengan harapan kak Yudi bisa melihat indahnya dunia dengan mataku.
Aku pergi dengan rasa bahagia karena aku dapat menghapus rasa bersalahku dan kak Yudi pun bisa melihat lagi.